Kades Pakijangan Dituntut Mundur


Kades Pakijangan Dituntut Mundur

BREBES – brdnusantara.news.blog – Puluhan orang yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Desa Pakijangan menggelar aksi menuntut mundur Kepala Desa Pakijangan, Adi Saprudin dari jabatannya. 

Bulakamba
Hal itu mereka utarakan melalui audensi yang digelar di Balai Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Rabu (20/3/2024). 

Koordinator forum, Karsono mengatakan, alasan dari tuntutan itu lantaran kepala desa dianggap sudah mencederai warga Pakijangan. Sebagaimana tidak memperhatikan fungsi dan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat

Selain itu juga menurut Karsono, terkait dengan status perkawinan kepala desa. Di mana selama ini masyarakat meragukan terkait keabsahannya secara hukum negara. 

Karsono menyebut, selama kurun waktu kurang lebih 5 bulan, Adi Saprudin selaku kades pakijangan tidak pernah hadir di kantor desa dan dianggap sudah melanggar etik disiplin seorang pejabat. 

“Oleh karena itu, selaku kordinator saya menuntut kepala desa turun dari jabatannya karena sudah lima bulan tidak pernah hadir sebagaimana kepala desa pada umumnya yakni melayani warganya,” kata Karsono. 

Selain itu, dalam audensi mereka juga mempertanyakan tentang realisasi Dana Desa tahun 2021 dan tahun 2023,

“Yaitu terkait pelaksanaan kegiatan fisik Dana Desa yang tidak sesuai dengan aturan. Termasuk kinerja kepala desa yang tidak disiplin juga tatanan pemerintah yang amburadul dan sarana dan prasarana kantor yang memprihatinkan,” terangnya. 

Senada disampaikan juga oleh salah satu tokoh masyarakat setempat, Jatmoro. Menurutnya, pihaknya menuntut kepala desa agar turun dari jabatan.

“Guna menyikapi permasalahan yang terjadi dari hasil pengamatan dan investigasi di lapangan diduga banyak penyimpangan pelaksanaan kegiatan fisik maupun non fisik Dana Desa,” kata Jatmoro. 

Tidak hanya itu, lanjut dia, juga terkait laporan pertanggung jawaban Dana Desa tahun Anggaran 2021 sampai dengan tahun anggaran 2023 yang diduga menggunakan nota bukti fiktif.

“Seandainya tuntutan warga tidak dipenuhi,maka warga ke depan akan melakukan laporan pengaduan ke APH dengan dugaan kasus lain yang merugikan masyarakat dan negara,” tegasnya. 

Menanggapi tuntutan warga, Sekretaris Desa Pakijangan, Sumardi mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti. Untuk itu ia akan mengadakan musyawarah dengan kepala desa dan pihak BPD.

“Ya memang pada kenyataannya kades jarang aktif di balai desa. Sementara terkait dengan dugaan-dugaan lainnya memang harus dilakukan penyelidikan terlebih dahulu,” kata Sumardi.

Sementara, Camat Bulakamba, Setiawan Nugroho mengapresiasi warga yang menurutnya telah memberikan saran serta masukan. 

“Seperti status perkawinan kades, nanti saya klarifikasi kan dengan pihak KUA. Sementara, berkaitan dengan sanksi ketidakhadiran kades dalam pelayanan masyarakat selama lima bulan itu nanti saya akan kroscek melalui daftar hadir,” kata Camat Bulakamba yang disapa akrab Wawan. 

Sebagai informasi, hadir dalam audensi, Camat Bulakamba, Sekdes Pakijangan, BPD dan sejumlah tokoh masyarakat serta pengamanan dari jajaran Polsek Bulakamba.


Sedangkan, kepala desa tidak terlihat. Menurut sumber kades tidak memberi kabar bahkan dihubungi susah.[ TGH/Adi ]

Merasa Ditipu 35 Juta Oleh Salah Satu Ketua Parpol Di Brebes, Herman Lapor Polisi


BREBES – brdnusantara.news.blog – Gegara bujuk rayu dijanjikan lolos jadi anggota legeslatif, SN warga Desa Luwunggegede Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes adukan oknum ketua partai politik ke Polres Brebes atas dugaan tindak penipuan.

Diketahui, SN merupakan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil 5 yang gagal meraih kursi legislatif pada Pemilu 14 februari kemarin.

Ia mengaku dimintain uang senilai 35 juta oleh ketua partai-nya yakni, Z dengan dalih sebagai syarat untuk meloloskan dirinya menjadi anggota DPRD melalui orang pintar atau paranormal.

“Uang 35 juta itu untuk mahar paranormalnya pak ketua, berawal pada tanggal 24 November ketua menghubugi saya untuk bertemu di sebuah rumah makan. Kebetulan saat itu saya ditemani bendahara PAC Kecamatan Tanjung yang intinya membicarakan terkait pergerakan. Kemudian ia menjanjikan akan memberikan bantuan uang sebesar 500 juta sampai 1 miliar untuk hari H pemilu,” terang SN usai laporan, Senin (18/3/2024).

Selang setelah pertemuan, lanjut SN dan (Z) menghubunginya melalui sms mempertanyakan dirinya sudah mempunyai juru spiritual atau belum.

“Dia bilang punya spiritual dan juga spiritualnya ketua umum. Nah saya kan percaya, setelah itu dia WA tapi maharnya 35 juta cash. Dan dia menjamin saya bakal lolos menjadi anggota DPRD,” bebernya.

Namun, kata dia, setelah proses berkembang dirinya menanyakan janji-janji itu pada Z. Hingga sampai selesai pemilu, uang 500 juta yang dijanjikan tidak ada sama sekali.

“Dan saya pun kalah dalam pemilihan legislatif, sedangkan saya sudah memberikan uang 35 juta pada tanggal 27 November dan ketua sendiri yang menerima uang tersebut,” katanya.

Oleh karena itu, dia berharap agar aparat penegak hukum memproses Z sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Padahal sebelum laporan saya sudah ultimatum tanggal 6 kemarin. Tolonglah pak ketua, njenengan kan anggota dewan, seharusnya kan uang segitu tidak ada artinya. Tapi bagi saya sangat berharga. Namun dia sama sekali tidak membalas,” katanya.

Sementara itu, Z saat dihubungi melalui telepon mengatakan. Bahwa sebagai ketua partai ia ingin memberikan yang terbaik kepada teman-teman caleg.

“Kalau saya ada modal saya ingin ngasih setiap caleg 500 juta sampai 2 miliar. Dan saya tidak meminta apapun, misalkan sama mas SN,” kata Z.

Kemudian terkait spiritual, lanjut dia, hal itu memang dirinya menanyakan. Ia pun menyampaikan bahwa dirinya mempunyai juru spiritual.

“Nah saya kan gak ngajak, dia ikut sendiri. Terkait uang 35 juta itu saya tidak menerima uangnya. SN langsung dengan spiritualnya. Untuk itu spiritualnya bertanggung jawab,” ujarnya.

“Dan mohon maaf, ada salah satu syarat yang menurut spiritualnya yang SN tidak penuhi,” katanya.[ TGH/Adi ]

Paman Korban Pembunuhan Oleh Geng Motor Di Kabupaten Tegal, Minta Pelaku Dihukum Berat


Mustofa Paman Korban Penbunuhan Oleh Geng Motor

𝙺𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝙺𝚘𝚛𝚋𝚊𝚗 𝙿𝚎𝚖𝚋𝚞𝚗𝚞𝚑𝚊𝚗 𝙾𝚕𝚎𝚑 𝙶𝚎𝚗𝚐 𝙼𝚘𝚝𝚘𝚛 , 𝙼𝚒𝚗𝚝𝚊 𝙿𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞 𝙳𝚒𝚑𝚞𝚔𝚞𝚖 𝙱𝚎𝚛𝚊𝚝

Kabupaten TEGAL – brdnusantara.news.blog – Muhammad Fadil  Pratama16 tahun warga desa cangkring Kidul Kecamatan Talang Kabupaten Tegal, H plus 2 Romadhon yakni 12 maret 2024 sekitar pukul 23.40 , hari Rabu bersama teman sekolahnya mengalami pembacokan yang diduga pelakunya adalah geng motor seumuran 16 tahun dan sebagian besar masih duduk di bangku sekolah.

Korban yang juga masih duduk di bangku sekolah SMPN 3 Talang kelas 3 mengalami pembacokan selasa malam rabu , ketika korban keluar dari rumahnya Desa Cangkring menuju Desa Pagongan namun di tengah jalan iya berpapasan dengan puluhan orang yang mengendarai motor membawa senjata tajam, Fadil dan temannya yang dibonceng dikejar hingga pembonceng jatuh tangannya mengalami patah dan kepalanya dibacok, 

Mustofa 47 tahun warga desa Dampyak Lor , Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal yang tidak lain adalah Paman dari korban yang meninggal dunia akibat pembacokan oleh geng motor .

Lebih lanjut kronologis kejadian di diceritakan paman korban,  ” Tidak puas sampai disitu saja, Para pelaku mengejar Fadil yang mengendarai motor, masuk ke desa kademangaran,  di situ di sekitar bakaran bata korban dibacok dari kepala belakang kepala bagian atas hingga bagian badannya babak belur lebam.

Sayangnya Korban yang sudah mengalami luka parah dan banyak mengeluarkan darah , rabu jam 2 dinihari ditemukan warga dan dikira sudah meninggal dunia karena luka parah dan tidak bergerak ditutupi daun pisang “, jelasnya .

Setelah selang 2 jam sekitar pukul 04.00 pagi korban dilihat sudah bergerak dan akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Kardinah untuk dilakukan pengobatan serta, melaporkan kejadian ini ke Kepolisian.

Selang 2 hari dirawat di IGD rumah sakit,  setelah operasi korban belum siuman, korban akhirnya meninggal dunia di Rumah sakit Kardinah Tegal ,𝚓𝚞𝚖𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚔𝚞𝚕 22.00 14 april 2024 .

Paman korban juga berharap agar para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya, agar ada efek Jera bukan hanya kepada para pelaku , juga ada efek bagi pgeng motor lainnya, atau orang-orang yang mau  berbuat semacam itu juga tidak berani untuk melakukan perbuatan keji,  semacam ini, harapnya.

Menganggapi fenomena ini Ketua 𝙳𝙿𝙿 LSM 𝙶𝚊𝚛𝚞𝚍𝚊 𝚂𝚊𝚔𝚝𝚒 Eko SP, ‘ kekerasan geng motor yang berujung pembunuhan dapat dihukum 𝚖𝚊𝚝𝚒 ” , 𝚝𝚎𝚐𝚊𝚜𝚗𝚢𝚊 .

“Kalau ada perencanaan bisa dikenakan KUHP Pasal 340 perencaan atau KUHP Pasal 338,”

𝙿𝚊𝚜𝚊𝚕 338 𝙺𝚄𝙷𝙿 barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain, karena bersalah telah melakukan pembunuhan dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima belas tahun. Sedangkan Pasal 340 KUHP berbunyi, barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan, dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.[ TGH/Adi ]

Ditelepon Menteri PMK Muhadjir, Wali Kota Dedy Yon Daftarkan Rani ke SMP 17 Tegal


Wali Kota Tegal Dedy Yon didampingi Pj Sekda drg Agus Dwi Sulistyantono mengantar Anisa Maharani (14) anak putus sekolah mendaftar di SMP 17 Tegal, Senin (29/5/2023).

TEGAL – Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mendaftarkan Anisa Maharani (14) ke SMP 17 Kota Tegal, Senin (29/5/2023). Hal itu dilakukan setelah Dedy Yon menerima telepon langsung dari Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Sebelumnya, Anisa terpaksa putus sekolah karena harus menjaga adiknya Cintya Rizki Azalia (3) yang sakit gizi buruk dan stunting. Selain itu, Rani, sapaan Anisa, juga mengaku  tak memiliki ongkos pulang-pergi dari rumah kontrakan di Kalinyamat Kulon, Kota Tegal ke SMPN 1 Wanasari.

Wali Kota Dedy datang ke SMP 17 bersama Pj Sekda drg. Agus Dwi Sulistyantono, didampingi Camat Margadana Ari Budi Wibowo, Kepala Disdikbud Ismail Fahmi, dan jajarannya.

Dedy berharap agar Rani bisa kembali bersekolah. Apalagi keadaan yang sulit mendesak Rani putus sekolah. Padahal, Rani masih wajib belajar.

“Rani membantu orangtua untuk nungguin adiknya, dan bantu ekonomi keluarga mengamen keliling di desa, diharapkan bisa kembali sekolah. Dan, barusan Menko PMK, Pak Muhadjir telepon agar Rani segera sekolah dan bisa diterima sebagai warga Kota Tegal,” kata Dedy.

Selain agar bisa kembali sekolah, pihaknya juga menyiapkan rumah susun sederhana agar bisa dihuni Rani berserta kedua orangtua dan adiknya. Keluarga tak mampu itu saat ini masih mengontrak sebuah rumah petak di Kelurahan Kalinyamat Kulon, Margadana.

“Untuk kependudukan segera kita urus.  Sudah saya perintahkan Disdukcapil dan Pak Camat agar bisa ber-KTP Kota Tegal.  Termasuk jika berkenan kita siapkan rumah susun,” ucap Dedy.

Terkait kondisi adik Rani yaitu Cintya Rizki Azalia yang sedang sakit, pihaknya juga memberikan perhatian untuk pemulihan kesehatannya.

“Cintya kini dirujuk di RSUD Kardinah Kota Tegal,  dan sudah membaik kondisi kesehatannya. Kita bantu pemulihan sampai sembuh,” kata Dedy.

Rani mengaku senang bisa kembali melanjutkan pendidikan di bangku sekolah menengah pertama. “Alhamdulillah senang. Terima kasih Pak Wali Kota,” ucap Rani.

Kepala Disdikbud Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan nanti ketika diterima di SMP 17 harus mengulang kelas 7 di tahun ajaran baru. Karena di SMP sebelumnya dianggap tidak naik kelas.

“Insya Allah nanti ketika berkas pendaftaran dicek sudah lengkap nanti diterima. Karena lokasinya dekat bisa ditempuh jalan kaki mudah-mudahan tetap semangat untuk kembali sekolah,” kata Fahmi.

Seperti diketahui, Anisa Maharani, terpaksa putus sekolah setelah diminta pihak sekolah SMPN 1 Wanasari mengundurkan diri lantaran jarang masuk kelas. Anisa atau Rani, awalnya mengaku jarang berangkat sekolah lantaran menjaga adiknya, Cintya Rizki Azalia (3), yang mengalami gizi buruk.

Rani juga mengaku tak memiliki uang untuk transportasi dari rumah kontrakannya di Kota Tegal, menuju SMP 1 Wanasari Kabupaten Brebes. Untuk membantu ekonomi keluarga Rani bahkan harus ikut ayahnya mengamen keliling kampung.

Ayah Rani, Isfandi bekerja sebagai Satpam di salah satu dealer di Kota Tegal. Terapi pengobatan Cintya yang membutuhkan biaya besar membuat keluarga itu harus hidup serba kekurangan. (*)

Mobil Dinas Sekretaris DPMPTSP Brebes Kecelakaan, Usai Hadiri TMMD


BREBES- Kecelakaan melibatkan mobil dinas Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Brebes, di jalan raya Kecamatan Tonjong, tepatnya di depan SPBU Kutamendala, Rabu (10/05/23) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dimana mobil dinas tersebut, dalam perjalanan pulang setelah menghadiri upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu.

Mobil dinas dengan nomor plat merah G 1120 XG, dikemudikan oleh sopirnya dan membawa Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Brebes, Susilo.

Informaai yang diperoleh, kejadian bermula saat mobil tersebut diduga keluar dari SPBU dan tertabrak di bagian samping oleh mobil lainnya yang tengah melaju.

Petugas kepolisian nampak segera ke tempat kejadian untuk memberikan pertolongan dan mengatur lalu lintas yang terganggu akibat kecelakaan tersebut.

Korban dievakuasi dengan cepat dan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Dalam insiden ini, Sekdin Susilo yang mengalami luka-luka dan informasi saat ini sudah dirawat di RSUD Brebes.

Sekda Kabupaten Brebes Djoko Gunawan membenarkan kejadian tersebut, dan berharap segera dilakukan penangan maksimal dan korban cepat sembuh.

“Nggih mas semoga segera mendapatkan penanganan yang maksimal dan segera sehat serta pulih kembali,” katanya saat dihubungi lewat pesan Whatsapp.

Korban dievakuasi dengan cepat dan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Dalam insiden ini, Sekdin Susilo yang mengalami luka-luka dan informasi saat ini sudah dirawat di RSUD Brebes.

Sekda Kabupaten Brebes Djoko Gunawan membenarkan kejadian tersebut, dan berharap segera dilakukan penangan maksimal dan korban cepat sembuh.

“Nggih mas semoga segera mendapatkan penanganan yang maksimal dan segera sehat serta pulih kembali,” katanya saat dihubungi lewat pesan Whatsapp.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal kasus kecelakaan yang melibatkan mobil berplat merah tersebut.***

Video amatir

Dari Hasil Pembelian Online, Satpol PP Brebes dan Bea Cukai Sita Ribuan Bungkus Rokok ilegal


Petugas gabungan Satpol PP Brebes dan Bea Cukai Tegal berhasil menyita 1200 bungkus rokok Ilegal.

BREBES-Sebanyak 120 slop atau 1.200 bungkus rokok ilegal, berhasil disita tim gabungan Satpol PP Kabupaten Brebes dan tim Bea Cukai Tegal, di sebuah rumah warga yang ada di Desa Cipelem Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (08/05/23) siang.

Dalam razia yang digelar, petugas Satpol PP Brebes dipimpin langsung Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Brebes Supriyadi, dan Kasi Penegak Perda Satpol PP Brebes, Prasidha Kurniawan, berhasil menyita dari rumah warga, setelah petugas mengendus maraknya penjualan rokok tanpa pita cukai di wilayah Kecamatan Bulakamba.

Alhasil, dari razia tersebut petugas gabungan menemukan barang bukti rokok ilegal siap edar. Termasuk petugas mengamankan seorang warga yang pengakuannya, bahwa ribuan bungkus rokok ilegal, dibeli melalui online.

“Hasil klarifikasi yang bersangkutan mengaku bahwa setiap satu slop rokok, memperoleh keunggulan hingga Rp. 25 ribu,” kata Supriyadi.

Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Brebes Supriyadi menjelaskan, terungkapnya jaringan penjual rokok tanpa cukai legal merupakan hasil kerjasama dengan Bea Cukai Tegal. Fokusnya, melakukan razia dan sweeping penjual rokok polos (tanpa pita cukai-red) di Kabupaten Brebes. 120 slop rokok polos, baru diamankan dari satu supplier.

“Penyitaan 1200 bungkus rokok tanpa pita cukai, kami amankan dari satu warga di Desa Cipelem. Menjadi bukti, banyak penjual rokok yang belum memahami perbedaan rokok berpita cukai legal dan polosan,”ungkapnya kepada awak media.

Dengan hasil penyitaan tersebut, kata Supriyadi, proses lebih lanjut akan dilakukan Bea Cukai Tegal. Sebab, semua mekanisme pemeriksaan dan penyidikan menjadi kewenangan Bea Cukai. Termasuk, penetapan pasal pidananya yang tertuang dalam UU 39 Tahun 2007 tentang cukai rokok.

“Yang jelas, semua barang bukti rokok polos disita. Kemudian, suppliernya menjalani proses lebih lanjut di Kantor Bea Cukai Tegal,” jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Pemeriksa Kantor Bea Cukai Tegal Garry Perdana menambahkan, berdasarkan hasil razia dan temuan ratusan rokok tanpa pita cukai tersebut. Pihaknya mengaku, akan mengembangkan pemeriksaan secara detail terkait semua bentuk pelanggarannya. Sebab, dari barang bukti rokok yang disita akan dicek keaslian Lita cukainya apakah asli atau palsu.

“Jika terbukti ada pelanggaran pita cukai rokok ilegal, maka berujung pada tindak pidana,” pungkasnya.***

5 Orang Luka-luka , Tabrakan di simpang tiga jalingkut Brebes


Kecelakaan melibatkan truk tronton dan elf di simpang tiga Jalingkut Brebes.

BREBES- Kecelakaan antara Truk Tronton B-9008-QK dengan sebuah mini bus jenis elf R-7076-D yang syarat penumpang, terjadi di simpang tiga Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Minggu (07/05/23) siang.

Akibat insiden itu, lima orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Korban luka-luka tersebut paling banyak berasal dari penumpang elf. Sedangkan dari truk tronton korban luka dialami sopir.

Lima korban luka tersebut yakni, Suhartini (65) penumpang elf asal Tambak Banyumas. Kemudian, Tajem (63), Rehan (13) dan Sugiarto (54) ketiganya adalah penumpang elf asal Susukan Banjarnegara. Selanjutnya, Solihin (56) sopir truk tronton asal Banyuputih Batang.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.00. Bermula saat truk tronton melaju dari arah utara, sedangkan elf melaju dari arah timur.

Sesampai di simpang tiga Jalingkut Klampok, ada salah satu kendaraan diduga menerobos lampu traffic light yang ada.

Akibatnya, kecelakaan tidak bisa dihindari. Bahkan, elf terguling akibat benturan keras tersebut.

“Kejadiannya sekitar pukul 11.00. Diduga kedua mobil menyerobot lampu merah,” tutur Udin (24), salah satu warga di lokasi kejadian.

Terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Brebes, Ipda Indra Prasetyo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kecelakaan tersebut.

Selain melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, pihaknya juga telah mengevakuasi semua korban luka ke RS Bhakti Asih. Sedangkan kedua kendaraan juga sudah di evakuasi.

“Kasus ini masih kami dalam penyeledikan,” pungkasnya.[*]

Pengakuan Sopir Bus yang Terjun ke Jurang di Guci: Kaget Tiba-tiba Bus Jalan Sendiri


Diketahui, bus itu melaju tanpa dikemudikan oleh sopir.

Detik detik bus berjalan menuruni dari lokasi parkir

TEGAL – Bus rombongan ziarah terjun ke jurang di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). Diketahui, bus itu melaju tanpa dikemudikan oleh sopir.

Sopir bus Romiani mengatakan bus datang ke wisata guci pada Sabtu 21.00 WIB. Para peziarah menginap semalam di sana. Pada pagi hari bus dipanaskan dan beberapa penumpang sudah naik.

“Tapi saat itu bus tiba-tiba jalan sendiri dan masuk ke sungai,” kata Romaini.

Menurutnya bus yang dikendarainya tidak mengalami masalah. Bahkan saat ziarah ke Cirebon dan Pemalang perjalanan lancar-lancar saja.


“Pada saat itu ganjel sudah lengkap, dan rem tangan sudah lengkap. Nggak terduga tiba-tiba jalan sendiri,” ungkapnya.

Menurutnya, jumlah penumpang bhs sekitar 50 orang. Namun saat mobil jatuh itu penumpang hanya sebagian dan sebagian belum pada naik.

Hingga berita ini ditulis, petugas masih mendata jumlah korban. Sejumlah penumpang yang luk-luka dibawa ke rumah sakit terdekat. (*)

Bus Rombongan Ziarah Terjun ke Sungai di Wisata Guci Tegal, Puluhan Penumpang Dievakuasi


Ada puluhan orang yang ada di dalam bus.

TEGAL – Bus pariwisata terjun ke sungai di wilayah objek wisata Guci Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023). Lokasinya berada di jembatan dekat Wahana Asfana Guci.

Pantuan Awak media di lapangan, kondisi bus terbalik di sungai. Menurut informasi di lapangan bus itu sedang turun dari parkiran atas.

Diketahui, bus tersebut berasal dari Tanggerang yang sedang melakukan perjalanan ziarah ke Cirebon, Pemalang, lalu ke Guci. Rencanya, rombongan akan bertolak ke Pekalongan.

Salah satu pedagang kopi di lokasi Mohamad Awli mengaku saat kecelakaan posisinya tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Tiba-tiba bus pariwisata tersebut turun ke bawah dan masuk ke sungai. Pada saat itu sontak penumpang di dalam bus teriak dan masyarakat sekitar menolongnya,” katanya.

Ada puluhan orang yang ada di dalam bus. Sampai berita ini ditulis penumpang bus yang luka-luka sedang dievakuasi dan didata. (*)

Tim Gabungan Brebes Amankan 12 Terduga Pelaku Bentrok Pemuda Kertabasuki – Kaliwlingi


Tim Gabungan Polda Jateng dan Polres Brebes saat mengamankan para terduga pelaku bentrok dua kelompok pemuda Desa Kertabasuki dan Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes,Jum’at/4/5/petang.

BREBES – Tim Gabungan Polda Jateng dan Polres Brebes berhasil mengamankan sebanyak 12 terduga pelaku bentrok dua kelompok pemuda Desa Kertabasuki dan Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes, Jumat (4/5/2023) petang.

Dalam bentrok itu, seorang pemuda warga Desa Kertabasuki Ahmad Yahya (25), tewas akibat mengalami luka tusukan. Sementara 3 rekan lainnya mengalami luka sabetan benda tajam dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes.

Tim gabungan yang dipimpin langsung Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq tiba di lokasi kejadian sejak sore hingga petang. Setelah menyisir di sejumlah lokasi, satu per satu terduga pelaku diamankan dan digelandang ke rumah tahanan Polres Brebes.

Selain mengamankan 12 terduga pelaku, Kapolres menyatakan sejumlah barang bukti juga sudah diamankan. Di antaranya, senjata tajam dan pakaian korban.

“Tak sampai 1×24 jam, alhamdullilah tim gabungan Polda Jateng dan Polres Brebes berhasil mengamankan 12 terduga pelaku pengroyokan. Anggota kami terus melakukan penjagaan dan memastikan situasi tetap aman dan kondusif,” kata Guntur M Tariq.

Kapolres juga sempat menyambangi kediaman korban untuk mengucapkan belasungkawa secara langsung kepada pihak keluarga korban.

“Saya berbelasungkawa atas kepergian korban, tapi situasi seperti ini kepala harus tetap dingin. Sehingga persoalan yang terjadi bisa segera selesai dan masyarakat saya pastikan tetap aman,” pungkasnya. (*)

Duel Dua Kelompok Pemuda di Brebes, 1 Tewas 3 Luka-luka


Polisi tengah melakukan penyelidikan di lokasi tawuran pemuda di Brebes.

BREBES- Duel dua kelompok pemuda yakni sekelompok pemuda Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes dan sekelompok pemuda Desa Kertabesuki Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terlibat duel di ruas jalan Desa Kaliliwngi, tepatnya komplek areal tambak, Kamis (04/05/23) dinihari, sekitar pukul 00.30 WIB.

Satu korban tewas yakni Ahmad Yahya (25), warga Desa Kertabesuki, mengalami luka bacok pada bagian punggung dan diduga meninggal dilokasi kejadian.

Sementara 3 rekan lainnya Toni (26), Arfi (22), dan Sudung maulana (23),. hingga kini masih menjalani perawatan intensif si RS Bhakti Asih Brebes,.

Salah satu korban selamat, Arfi mengungkapkan, kronologis kejadian tawuran terjadi di Desa Kaliwlingi, awalnya berniat membantu rekannya untuk menyelesaikan masalah dengan warga Desa Kaliwlingi.

Mereka berlima datang ke Desa Kaliwlingi Sampai di desa itu, mereka dihadang belasan warga Desa Kaliwlingi yang sudah siap dengan berbagai senjata tajam.

“Kami ke sana cuma mau bantu teman saya yang punya masalah dengan warga Desa Kaliwlingi. Sampai di sana, tepatnya di jalan area tambak, kami dihadang warga Kaliwlingi yang sudah bawa senjata tajam. Di lokasi itu kami dikeroyok. Teman saya yang meninggal dunia itu tercebur di tambak dan langsung dihabisi dengan sajam,” kata Arfi yang saat ini masih terbaring di RS Bhakti Asih Brebes, Kamis (04/05/23) siang.

Dia mengaku dirinya tidak mengetahui permasalahan apa yang memicu terjadinya pengeroyokan tersebut. Namun ia hanya berniat membantu untuk menyelesaikannya.

Nahas, kedatangan mereka langsung disambut warga Desa Kaliwlingi yang justru sudah siap menghabisi para korban. Tak siap dengan kondisi tersebut, mereka pun terkepung dan terjadi pengeroyokan.
“Kami tidak ada yang bawa sajam karena niatnya mau menyelesaikan masalah saja. Orang yang mengeroyok kami kurang lebih ada 15 orang,” jelasnya.


“Kami tidak ada yang bawa sajam karena niatnya mau menyelesaikan masalah saja. Orang yang mengeroyok kami kurang lebih ada 15 orang,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Brebes AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda.



Kasat Reskrim Polres Brebes AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda menjelaskan, pihaknya langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian yang berada di area tambak Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes.

Dari aksi pengeroyokan tersebut, satu orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka. Hasil pemeriksaan medis sementara, korban meninggal mengalami luka tusuk.

“Saat ini Tim Resmob Satreskrim Polres Brebes masih melakukan penyelidikan di lapangan. Dari informasi yang kami peroleh, para pelaku diduga lebih dari lima orang yang berada di TKP, dan identitas para pelaku masih kita dalami,” pungkasnya.

Terapkan Belajar Hybrid, Harapannya Kurangi Angka Putus Sekolah dan ATS di Brebes


Ketua DPRD Brebes M.Taufik saat menyaksikan PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin melakukan penandatanganan deklarasi kurikulum Merdeka Belajar di Kabupaten Brebes.

BREBES- Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran hybrid dinilai solusi paling tepat untuk mewujudkan standar pendidikan yang berkualitas dengan peningkatan kemampuan belajar, pemanfaatan lingkungan secara maksimal, sarana dan prasarana yang baik, evaluasi dan monitoring yang terukur dan terencana, serta hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Brebes dan DPRD Brebes mendukung Kurikulum Merdeka belajar yang salah satunya yakni progamnya menerapkan belajar hybrid di sekolah. Hal in terungkap saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yang digelar di Alun-alun Brebes, Selasa (02/05/23) pagi.

Bahkan, usai upacara digelar nampak penandatanganan deklarasi bergerak bersama semarakan Merdeka Belajar di Kabupaten Brebes tahun 2023, yang dilakukan oleh Pj. Bupati Brebes Urip Sihabudin, Ketua DPRD Brebes M. Taufik serta jajaran Forkompimda lainnya serta para pegiat pendidikan di Kabupaten Brebes.

Untuk itu, Pj Bupati Brebes menekankan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora), supaya bisa berkreasi baru, yakni membuka ruang bagi pelajar supaya berkarya sebanyak banyaknya, bisa berinovasi baik didalam kelas maupun di alam.


“Alam ini kan sangat luar biasa sehingga perlu digali untuk pengembangan pribadi dan membantu pemerintah sehingga diharapkan SDM pelajar kedepannya bisa jauh lebih baik lagi,” harap Urip.

Sementara Kepala Dindikpora Brebes, Caridah mengungkapkan, optimisnya penerapan kurikulum Merdeka Belajar akan mampu dengan harapan sekolah yang lebih baik. Apalagi sebentar lagi akan launching belajar hybrid yang merupakan sebuah program dari Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dindikpora.

“Belajar hybrid tujuannya, yakni bisa menurunkan angka anak putus sekolah, atau anak tidak sekolah (ATS), melalui gerakan kembali bersekolah yang berinovasi pada kelas hybrid. Jadi kelas hybrid ini diperuntukkan bagi anak-anak yang tidak sekolah, anak SD yang tidak melanjutkan maka Pemkab Brebes menyiapkan kelas hybrid,” jelas Caridah.

Belajar hybrid, menurut beliau dikhususkan untuk siswa dari kalangan kurang mampu, sehingga mampu menurunkan ATS dan meningkatkan IPM di Kabupaten Brebes. Sementara kelas hybrid di Kabupaten Brebes baru ada 3 yakni di SMP 3 Paguyangan SMP 2 Ketanggungan dan SMP dan SMP 5 Brebes.

“Jadi kami minta disosialisasikan, agar anak-anak di Kabupaten Brebes yang tidak sekolah tatap muka bisa sekolah melalui kelas hybrid untuk jenjang SLTP, tegas Kepala Dindikpora Brebes.

Terpisah, Katua Komisi IV DPRD Brebes, Tri Murdiningsih, menyambut baik rencana Pemkab Brebes melalui Dindikpora yang akan membuka program belajar hybrid di sejumlah sekolah di Kabupaten Brebes.

“Harapan kami dengan kurikulum Merdeka belajar bisa meningkatkan SDM dan IPM Kabupaten Brebes melalui program-program bidang pendidikan. Gerakan kembali bersekolah dalam kelas hybrid perlu diterapkan di sekolah sekolah sebagai salah satu pencegahan anak putus sekolah maupun anak tidak sekolah,” pungkasnya.[*]

OKC 2023 Selesai, Tiga Anggota Polres Pemalang yang Berprestasi Terima Hadiah Kambing


PEMALANG – Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya memberikan hadiah masing-masing satu ekor kambing kepada 3 personil dengan kinerja terbaik selama digelarnya Operasi Ketupat Candi 2023 di Polres Pemalang, Selasa (2/5/2023).

“Hadiah diserahkan kepada anggota yang berprestasi saat digelarnya Apel konsolidasi Operasi Ketupat Candi 2023 di halaman Mapolres Pemalang,” kata Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya.

Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Candi tahun 2023, lanjut Yovan, setiap anggota Polres Pemalang harus melaporkan apa saja kegiatannya secara real time, baik yang di Pospam maupun personil Satgas.

“Karena anggota sudah melaksanakan tugasnya semaksimal mungkin, hari ini kami berikan penghargaan sebagai stimulus dan penyemangat bagi yang sudah berprestasi,” lanjutnya.

Kapolres Pemalang mengatakan, dirinya memberikan hadiah kambing kepada personilnya, setelah berkoordinasi dengan para peternak kambing di wilayah Kabupaten Pemalang.

“Saya ambil kambingnya dari kandang mereka (peternak kambing), dengan harapan perekonomian dapat berjalan dengan baik,” terangnya.

Kapolres Pemalang mengatakan, dirinya juga mengarahkan personilnya yang akan berkurban pada hari raya Idul Adha mendatang untuk dapat membeli kambing langsung ke peternaknya.

“Ini kan menjelang Idul Adha, hadiah kambing yang diberikan bisa digunakan untuk berkurban dengan keluarganya,” ujar dia.
“Atau kalau mau digunakan untuk syukuran pasca lebaran, juga bisa,” imbuhnya.

Salah seorang personil yang menerima hadiah kambing, Briptu Lutfinda menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Pemalang yang telah memberikan motivasi kepada anggotanya yang berprestasi.

“Sebelumnya saya belum pernah dapat reward sama sekali, apalagi ini sekali dapat, dapat kambing, alhamdulillah,” kata Briptu Lutfinda.

Personil lainnya yang menerima hadiah kambing, Brigadir Dumadi Sony Putra mengatakan, rencananya kambing  tersebut akan digunakan olehnya untuk syukuran bersama rekan-rekannya satu kantor.

“Rencana kambingnya akan saya potong, dan akan saya bagikan ke rekan-rekan satu kantor, sebagian lagi akan saya sumbangkan kepada yang membutuhkan,” kata Brigadir Dumadi Sony Putra. (*)

Ganjar Bangun Rest Area Fungsional di Tol Semarang-Solo untuk Perlancar Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023


KABUPATEN SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membangun rest area fungsional di ruas Tol Semarang-Solo untuk memperlancar arus mudik dan balik lebaran 2023.

Rest area fungsional ini berada di KM 444b tepatnya di ruas tol antara Bawen dan Salatiga. Rest area tersebut masih dalam proses pembangunan, namun difungsikan sementara untuk melayani pemudik.

“Jadi saya di rest area Km 444b di tol antara Bawen-Salatiga. Ini adalah rest area dari Pemprov Jateng yang sifatnya fungsional, belum selesai,” kata Ganjar di lokasi, Rabu (19/4/2023).

Ganjar menyebutkan, berbagai fasilitas penunjang yang ada di rest area ini. Mulai dari tempat jualan UMKM, layanan terapi modern, layanan kesehatan, hingga mushola.

Di rest area 444b juga tersedia toilet umum, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) modular, hingga Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)

“Jadi kalau capek bisa mampir. Ada SPKLU juga di sini. Jadi kalau yang pakai mobil listrik ini bisa istirahat sambil ngecas,” tandas Ganjar.

Selain fasilitasnya yang lengkap, Ganjar menyebut pemandangan di rest area ini sangat cocok dinikmati para pemudik saat lelah perjalanan. Pasalnya, ada panorama Gunung Ungaran yang menyejukkan mata.

“Jadi kalau capek bisa mampir. Ada SPKLU juga di sini. Jadi kalau yang pakai mobil listrik ini bisa istirahat sambil ngecas,” tandas Ganjar.

Selain fasilitasnya yang lengkap, Ganjar menyebut pemandangan di rest area ini sangat cocok dinikmati para pemudik saat lelah perjalanan. Pasalnya, ada panorama Gunung Ungaran yang menyejukkan mata.

“Tempatnya enak, pemandangannya bagus, ke kiri bisa melihat gunung ungaran, kalau ke kanan bisa melihat pohon durian. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik, masyarakat yang mudik kalau capek bisa istirahat di sini,” kata Ganjar.

Setelah arus mudik dan balik selesai, Ganjar menyebut Pemprov Jateng akan membangun tempat istirahat terpadu permanen di titik yang sama dengan luas lahan total tujuh hektare.

“Diteruskan (fungsinya setelah masa mudik) karena kami sudah mendapat alokasi daerah ini. Termasuk seluruh izin-izinya jadi mau dijadikan rest area beneran,” kata Ganjar.

Berdasarkan pantauan di Jalan Tol Semarang-Solo, kendaraan pemudik dari berbagai daerah mulai memadati jalur A pada arus mudik Lebaran 2023. Sementara, arus kendaraan pada ruas jalur B masih tampak lengang. (*)

Di pimpin Aiptu Titok Ambar Pramono berhasil menangkap pelaku pembunuh pedagang sate, yang jadi buron.


Mudik Resmob Brebes Tangkap Buronan pembunuh pedagang sate di Alun -alun

BREBES- Niat pulang mudik untuk merayakan Lebaran di kampung halaman di Brebes Jawa Tengah, seorang buronan pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korbannya meninggal dunia, harus berlebaran di dalam jeruji besi, setelah ditangkap Tim Resmob Polres Brebes, pimpinan Aiptu Titok Ambar Pramono, Selasa (18/04/23) kemarin.

Pelaku Alvin Muhani (26), warga Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ditangkap setelah polisi mendapatkan laporan warga. Pelaku terpaksa dihadiahi timah panas polisi karena saat digelandang ke Mapolres Brebes berusaha kabur dan melawan petugas.

KBO Satreskrim Polres Brebes Iptu Puji Haryati mengatakan, pelaku merupakan buronan dalam kasus pengeroyokan seorang pedagang sate di Alun-alun Kota Brebes, pada Rabu (04/10/20) silam, sekitar pukul 22.30 WIB.

Dimana kala itu, pelaku bersama rekannya yang lain, Sofan (26) warga Desa Pebatan Kecamatan Wanasari, yang sebelumnya sudah ditangkap dan telah menjalani proses hukum. Melakukan pengeroyokan terhadap seorang pedagang sate karena terpengaruh minum-minuman keras.

“Korban sepulangnya berdagang bersama temannya seorang wanita, ketemu pelaku dan rekannya sedang minuman keras. Korban disuruh berhenti untuk ikut bergabung pesta miras di WC umum yang ada di komplek Alun-alun Brebes,” kata Iptu Puji, Rabu (19/04/23) siang, di Mapolres Brebes.

Korban yang menolak ikut minum, lalu pamit untuk pulang. Akan tetapi tidak diizinkan pelaku. Termasuk saat korban minta izin untuk membeli rokok. Permintaan itupun ditolak pelaku dan teman-temannya.

“Lalu, tiba-tiba pelaku dan temannya mengeroyok korban dengan menggunakan pecahan gelas. Termasuk korban disiram minuman keras dan dipukul dengan pecahan botol. Tidak sampai disitu, aksi keji pelaku memukul kepala korban dengan menggunakan paving hingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.

Didepan penyidik, pelaku Alvin mengaku, selama dua tahun lebih dirinya kabur ke Jakarta untuk bekerja mencari ikan. Alvin baru beberapa hari pulang ke kampung halamannya di desa Kupu karena ingin merayakan Lebaran. Namun, apes Alvin justru dicokok polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Pelaku seorang residivis dan sudah sering bolak-balik keluar masuk penjara. Bahkan, sejak masih dibawah umur (anak-anak), sudah berurusan dengan polisi. Kalau tidak mencuri ya menganiaya orang lain,” tegas KBO Satreskrim Polres Brebes.

Selamat Datang brdnusantara.news.blog

Suaranya Orang Jawa Tengah

Skip to content ↓

Design a site like this with WordPress.com
Get started