Kembali, Pj Bupati Brebes Melantik Tiga Kades PAW

Tiga kepala desa (Kades) Pemilihan Antar Waktu (PAW) dilantik oleh Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar.

BREBES – brdnusantara.news.blog – Kembali Pj Bupati Brebes lantik tiga kepala desa [ kades ] Pemilihan Antar Waktu [ PAW ] ,8/5/2024 pagi .Dan hadir juga anggota DPRD Brebes Didi Tuswandi, Forkopimda Kabupaten Brebes  Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes Kepala Perangkat Daerah Se-Kabupaten Brebes Camat Se-Kabupaten Brebes, dan tamu undangan lainnya.

Ketiga desa tersebut adalah, Desa Blubuk Kecamatan Losari ,Desa Karangbale Kecamatan Larangan dan Desa Pamedaran Kecamatan Ketanggungan.

Kalau hari ini ada tiga kades yang dilantik Pj Bupati Brebes Iwanudin Iskandar pagi ini ,Mereka yang dilantik  sebelumnya telah melaksanakan Pilkades PAW, ungkapnya.

Dari sekian banyak desa yang ada di Kabupaten Brebes yang bakal bisa menggelar Pilkades PAW hanya tinggal tiga desa yang belum melaksanakannya. Harapan secepatnya bisa terlaksana, ” Ucapnya.

Dan saat itu pula Didi Tuswandi selaku anggota DPRD Kabupaten Brebes menyampaikan bahwa ,” Kades PAW diharapkan dapat menjaga amanah jabatan yang baru “.
Diharapkan bisa segera beradaptasi dilingkungan kerjanya , Kades PAW yang terpilih harus Jujur dan Amanah , ungkap Didi.

Dia berpesan kepada Kades PAW terpilih dapat menghindari pengalokasian dan penggunaan APBDES yang bukan skala prioritas ,serta harus taat terhadap regulasi dan juga Kades terpilih jangan bermain dengan anggaran sehingga tidak menimbulkan masalah bagi diri dan desanya dikemudian hari, dan harus selalu berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pemkab Brebes tentang tata kelola , Tuturnya.******

BREBES – Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar melantik tiga kepala desa (Kades) Pemilihan Antar Waktu (PAW) di Pendopo Bupati, Rabu 8 Mei 2024.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Brebes Subagyo menuturkan, ada tiga kades PAW yang dilantik hari ini. Ketiga desa itu, Desa Blubuk, Kecamatan Losari, Desa Karangbale, Kecamatan Larangan dan Desa Pamedaran, Kecamatan Ketanggungan.

“Hari ini ada tiga kades PAW yang dilantik pak Pj Bupati tadi pagi. Mereka dilantik sebelumnya desa tersebut telah melaksanakan Pilkades PAW,” kata Subagyo.

Dari belasan desa yang menggelar Pilkades PAW, hanya tinggal tiga desa yang belum dilantik. Ketiganya yakni, Desa Banjar Lor, Kecamatan Banjarharjo, Desa Dawuhan dan Desa Bentar.

“Dari beberapa desa yang bakal menggelar Pilkades PAW, hanya tinggal tiga desa yang belum. Harapannya, secepatnya bisa terlaksana,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Brebes Didi Tuswandi mengatakan, Kades PAW diharapkan dapat menjaga amanah jabatan yang baru diembannya. Diharapkan bisa segera menyesuaikan di lingkungan kerjanya.

“Kades PAW yang terpilih ini harus jujur dan amanah,” kata Didi Tuswandi.

Dia berpesan kepada Kades PAW terpilih dapat menghindari pengalokasian dan peggunaan APBDES yang bukan skala proritas. Serta harus taat terhadap regulasi.

“Dan juga Kades PAW ini tidak bermain-main dengan anggaran sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Serta harus koordinasi dan konsultasi dengan Pemkab Brebes atau dinas terkait jika ada ketidakpahaman dalam tata kelola,” pungkasnya. (*)

Dua Pencuri dan Uang Jutaan Dibekuk Jajaran Sat Reskrim Polres Brebes

BREBES brdnusantara.news.blog – Sat Reskrim Polres Brebes Polda JawaTengah berhasil menangkap pelaku tindak pidana pencurian 2 (dua) Handphone dan uang tunai Rp 6,5 juta yang terjadi disebuah Toko Kosmetik di Kelurahan Pasarbatang Brebes.

Pelaku, Bintang Nur Arafah (22) ditangkap Polisi dirumahnya di Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal. Selain pelaku, polisi juga mengamankan barag bukti berupa 2 buah Handphone merk Iphone dan Redmi serta sejumlah uang.

Pelaku saat ini tengah menjalani proses penyidikan lebih lanjut dan mendekam di Rumah Tahanan Polri (RTP) Polres Brebes.

Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq melalui KBO Sat Reskrim Ipda Cecep Subarkah dalam keterangan dihadapan awak media mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 27 April 2024 lalu. Saat itu, pihak kepolisian mendapatkan informasi terkait adanya tindak pencurian di sebuah toko Kosmetik di wilayah Kecamatan Brebes.

“Dari informasi itu, selanjutnya Unit Resmob Sat Reskrim Polres Brebes melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku tindak pidana pencurian tersebut,” kata Ipda Cecep Subarkah yang didampingi Kasubsi PIDM Humas Polres Brebes Iptu Indra Prasetyo, Selasa (7/5/2024).

Cecep menjelaskan, modus yang dilakukan oleh pelaku yaitu dengan cara membuka gembok pintu toko menggunakan kunci yang sebelumnya ditemukan oleh tersangka. Kemudian, saat didalam toko mengambil 2 (dua) Handphone dan uang tunai Rp. 6,5 juta yang berada di laci meja etalase.

“Modus operandinya, pelaku melakukan perbuatannya dengan cara membuka gembok pintu toko dengan kunci yang sebelumnya ditemukan pelaku. Kemudian, saat di dalam toko pelaku mengambil dua handphone dan uang yang berada didalam toko,” jelasnya.

Disebutkan Cecep, tersangka merupakan karyawan skotlet motor yang kebetulan tempatnya bekerja bersebelahan dengan toko kosmetik.

Ditambahkan, saat ini tersangka masih dimintai keterangan dan penyidikan intensif oleh Unit 1 Sat Reskrim Polres Brebes.

“Atas perbuatannya, pelaku diancam dengan Pasal 362 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara,” pungkasnya.

2 Bocah Kakak Beradik di Brebes Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji dan Tetangga

Tim Unit Reskrim Polsek Ketanggungan menunjukkan barang bukti kasus asusila dengan korban bocah kakak beradik oleh tetangganya.

BREBES brdnusantara.news.blog – Nasib memilukan menimpa 2 bocah perempuan kakak beradik yang tinggal di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.

Mereka berdua yang masih berusia 5 tahun dan 8 tahun itu, menjadi korban asusila oleh dua orang tetangganya sendiri.

Bahkan, salah satu pelaku merupakan guru ngaji korban di lingkungan tempat tinggalnya. Kedua pelaku yang masing-masing berinisial J (40) seorang guru ngaji dan JS (28).

Tim Unit Reskrim Polsek Ketanggungan pun telah menangkap dua pelaku dan mereka sudah dijebloskan di tahanan Mapolres Brebes.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Sat Reskrim Polres Brebes.

Kapolres Brebes AKBP Guntur M Tariq melalui Kapolsek Ketanggungan AKP Umi Antum Farich mengatakan peristiwa itu terjadi pada Maret 2024.

Hal itu terungkap saat para pelaku mendatangi rumah pelapor yang merupakan orang tua korban untuk bersilaturahmi dan meminta maaf saat masih suasana lebaran (syawal) pada akhir April 2024.

Namun, lanjut Umi, permintaan tersebut dilakukan berulang oleh para pelaku kepada orang tua korban.

Sehingga membuat keluarga korban curiga dan akhirnya kedua pelaku berterus terang telah melakukan perbuatan cabul terhadap para korban.

“Mendengar hal tersebut, keluraga korban emosi dan sempat terjadi keributan. Kemudian melaporkan kepada polsek Ketanggungan untuk diproses lebih kanjut,” kata Umi Antum Farich, Selasa, 7 Mei 2024.

Ia menambahkan, kedua pelaku yang merupakan tetangga korban tersebut salah satunya merupakan guru ngaji.

Sedangkan aksi pencabulan yang dilakukan oleh kedua pelaku, dilakukan dua lokasi berbeda namun masih dalam satu lingkungan. Modusnya yaitu sering diberikan jajan dan uang serta dipinjami Handphone.

Sedangkan untuk kondisi korban, saat ini sudah membaik dengan mendapat pendampingan konseling dari Psikolog Polres Brebes untuk pemulihan trauma.

“Para pelaku saat ini diamankan di Polres Brebes dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” katanya.

Atas kasus ini, para pelaku diancam dengan pasal 82 UU Nomor 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun.

Warga Randusanga ,Berharap Pemerintah Perhatian Serius, Seringnya Tergenang Rob

BREBES brdnusantara.news.blog – Seringnya wilayah di desanya tergenang rob kiriman air laut, warga di Desa Randusanga Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah berharap segera ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasinya.

Salah satunya disampaikan Mahfudin (60) Ia yang merupakan warga Randusanga Kulon mengaku prihatin wilayahnya sering terjadi bencana rob sehingga terpaksa sering terganggu aktivitasnya.

“sudah beberapa tahun ini wilayah kami sering Tergenang air rob, sehingga sangat mengganggu aktivitas warga,”kata Mahfudin, Minggu ( 5/5) sore kepada media.

Akibat bencana rob yang sering datang pada malam hari itu menurutnya selain menggangu aktivitas, sejumlah penyakit juga rawan diderita warga.

” kaki saya ini jadi kena gatal gatal, anak anak ketika beraktivitas baik mau ke sekolah maupun ke masjid juga terganggu air rob, bahkan tidak jarang air pasang ini masuk kedalam Rumah warga,” bebernya.

Akibat seringnya warga alami air rob, ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasinya.

“Kami sangat berharap segera pemerintah memperhatikan dan mengatasi bencana air pasang ini agar kami bisa hidup nyaman,” tandasnya.

Sementara itu Kades Randusanga Kulon, Afan Setiono ditemui media membenarkan wilayahnya sering terjadi bencana rob, namun di akui pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melalui anggaran desa tetapi tidak maksimal.

“atas bencana ini, kami juga telah berupaya semaksimal mungkin mengatasinya, namun dengan anggaran desa yang di miliki tidak mampu mengatasi maksimal lantaran butuh anggaran besar, Dan ini butuh peran serta baik Pemkab, Pemprov maupun pusat,” kata Afan

Diterangkanya banjir kali ini pihaknya juga telah berupaya mengurug beberapa titik dari swadaya masyarakat.

“ada beberapa truk tanah urug yang kami beli untuk setidaknya menahan rob masuk ke pemukiman, dan itu dilakukan secara swadaya pemerintah desa dengan masyarakat, namun itu hanya sebatas mengurangi saja dan nyatanya tidak mampu mengatasi,” bebernya lagi.

Di jelaskan Kades, banjir Rob air laut yang melalui kali sigeleng itu sebenarnya pihak pemerintah kabupaten telah berupaya melakukan normalisasi dan membuat tanggul, namun itupun belum bisa mengatasi air rob yang limpas ke pemukiman dan jalan.

Kades berharap pemerintah baik daerah, provinsi maupun pusat segera mengatasi masalah banjir di wilayahnya lantaran di anggap urgen.

“kalau tidak salah sebenarnya sudah ada anggaran yang di plotkan untuk mengatasi banjir rob ini, maka dari itu kami berharap dana yang sudah di siapkan itu untuk segera di realisasikan karena ini bencana dan sifatnya urgen,” katanya.

Diinfokan kades, dari bencana rob yang datang pada malam hari sekitar sudah satu Minggu lalu itu setidaknya ada sekitar 45 rumah dan jalan akses menuju wisata Pantai Randusanga Indah hingga tergenang setinggi 35 cm yang mengakibatkan tertutunya akses wisatawan.

Sementara itu terpantau media, sekitar pukul 18.00 WIB, tampak air mulai limpas dan mengalir menggenangi jalan tersebut, sejumlah kendaraan juga tampak mengalami mogok lantaran nekat terjang genangan air.

Gara – gara DiDuga Tidak Profesional Dalam Melakukan Penyelidikan, Korban Penganiayaan Laporan Penyelidik Polsek Losari Ke Propam Polda Jateng


BREBES – brdnusantara.news.blog – 5 Mei 2024, DEDE WAHIDIN warga Desa Prapag Kidul RT.03 RW.03 Kecamatan Losari Kabupaten Brebes selaku korban dugaan penganiayaan dan atau Pengeroyokan sangat kecewa terhadap proses penanganan laporan pengaduannya yang di proses oleh Polsek Losari Brebes, pasalnya diduga kuat Anggota Reskrim Polsek Losari Brebes telah tidak profesional dalam melakukan penyelidikan

Kronologis kejadiannya adalah pada Tanggal 6 Maret 2024 sekira pukul 10:00 WIB, ketika DEDE WAHIDIN setelah menengok istrinya di rumah sakit mutiara bunda Brebes dan kemudian kembali hendak menjemput anaknya di Desa Karangdempel kecamatan Losari Brebes, tiba-tiba sebelum sampai di tujuan diperjalanan diduga berpapasan dari arah yang berlawanan dengan MANSYUR warga desa karang dempel kecamatan Losari kabupaten brebes yang tidak lain adalah Kaka ipar istri DEDE WAHIDIN,  dan tanpa menaruh rasa curiga akan di Aniaya, tiba-tiba MANSYUR motornya berbalik arah mengejar DEDE WAHIDIN, setelah DEDE WAHIDIN sampai di rumah istrinya dan hendak menemui anaknya, tiba-tiba diduga Mansyur turun dari motornya dan dari belakang DEDE WAHIDIN dipukul oleh Mansyur, serta didorong oleh Mansyur yang menyebabkan Dede hampir terjatuh, setelah itu mempertanyakan kepada Mansyur kenapa kamu memukul saya?apa salah saya?saya datang kesini untuk melihat anak saya, Mansyur mengatakan bahwa saya dianggap tidak bertanggung jawab terhadap istrinya DEDE yang tengah dirawat di rumah sakit, yang pada akhirnya keributan itu ditonton oleh masyarakat banyak dan sempat dilerai oleh masyarakat sekitar yang melihat dan menyaksikan kejadian tersebut

Tidak cukup puasa atas pemukulan tersebut, Menurut DEDE ketika Dede hendak pulang lagi, dan sudah mengendarai motor di jalan diduga kuat Mansyur dengan menggunakan motor berboncengan dengan temannya mengejar DEDE WAHIDIN, dan ditengah perjalanan tiba-tiba MANSYUR diduga menendang motor Dede Wahidin yang menyebabkan Dede hampir terjatuh dan menyebabkan snalpot motor Dede rusak, untungnya Dede bisa melarikan diri dan mampir di rumah kakanya di desa karangdempel kecamatan Losari Brebes

Setelah sesampainya di rumah kakanya, DEDE pun menceritakan kejadian ke kakanya dan meminta tolong kepada kaakanya untuk mengantarnya mengadukan permasalahan tersebut kepada kepala Desa Karangdempel Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, namun setelah di adukan kepada Kuwu tidak ada kejelasan malamnya Dede didampingi temannya dan saudaranya hendak melapor di kepolisian Polsek Losari Brebes, namun setelah datang di Polsek Losari Brebes, bukanya langsung diterima laporannya malah pihak reskrim Polsek losari Brebes yang diduga bernama DIDIK, memerintahkan agar ke puskesmas dulu minta visum, karena ketidak pahaman korban akan prosedur hukumnya, jadi korban nurut saja apa yang disarankan oleh anggota reskrim tersebut, oleh karena setelah sampai puskesmas Losari Brebes, posisi keadaan sudah malam dan dokter tidak ada ditempat, akhirnya Dede bersama keluarga memutuskan untuk menunda visumnya esok harinya.

Menurut Dede Setelah Dede di periksa, kemudian esok harinya Dede bersama keluarga datang ke Polsek Losari Brebes dan menyampaikan bahwa dirinya telah melakukan pemeriksaan visum sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh pihak penyelidik Polsek Losari Brebes, yang menjadi anehnya Polsek Losari Brebes tidak segera untuk membuatkan surat tanda terima laporan polisinya, bahkan disarankan membuat pengaduan saja jangan laporan polisi, karena kekurang pahaman korban akhirnya korban menuruti lagi permintaan pihak Polsek Losari Brebes

Setelah berhari-hari tidak ada kejelasan kapan proses pelaksanaan pemeriksaannya akhirnya Dede dan keluarga curiga apakah benar laporan pengaduannya ditindaklanjuti oleh Polsek Losari Brebes, yang pada akhirnya keluarga memutuskan untuk meminta bantuan hukum kepada pengacara YASER ARAFAT SH, agar bisa membantunya menyelesaikan permasalahan hukumnya, dan setelah adanya bantuan hukum dari YASER ARAFAT, pihak Polsek Losari Brebes langsung menindaklanjuti dengan memeriksa keterangan DEDE selaku korban dan memeriksa keterangan saksi, dan memeriksa keterangan teradu yaitu MANSYUR.   Dede juga sudah menyerahkan barang bukti pakaian yang dipakai pada saat kejadian, menyerahkan foto luka akibat pemukulan, serta menyerahkan bukti telah melakukan visum, namun demikian setelah Mansyur di periksa oleh pihak Polsek Losari Brebes, Mansyur yang didampingi pengacaranya telah tidak mengakui memukul Dede, padahal masyarakat umum mengetahui kejadian tersebut.

Adanya dugaan kuat masyarakat yang mengetahui ketakutan untuk menjadi saksi dan diduga kuat masih ada hubungan saudara dengan MANSYUR sehingga masyarakat yang melihat pun enggan untuk jadi saksi, dan hak tersebut dijadikan sebagai alasan polsek Losari Brebes bersama polres Brebes menyimpulkan hasil gelar perkaranya dengan menyatakan bahwa atas perkara pengaduan penganiayaan dede belum bisa di naikan dalam proses penyidikan karena minimnya keterangan saksi, hasil gelar perkara tersebut jelas tentu kiranya sangat merugikan korban

Dede dan keluarga sangat kecewa, dimana sebagai korban tindak pidana penganiayaan harapannya mendapatkan perlindungan hukum malah justru merasa tertindas secara hukum diduga karena adanya tidak profesionalnya penyelik Polsek Losari Brebes dalam melakukan proses penyelidikan,menyebabkan pelaku penganiayaan tidak juga dilakukan penangkapan

YASER ARAFAT selaku kuasa hukum Dede menerangkan, sangat menyayangkan atas proses hukum penangan dugaan penganiayaan yang ditangani jajaran reskrim Polsek Losari Brebes, pasalnya jelas diduga kuat proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polsek Losari Brebes diduga kuat tidak mencerminkan profesional penyelidik untuk melakukan penyelidikan, ini ditandai dengan adanya dugaan ketidak cermatan dalam menilai dan menyimpulkan alat bukti yang cukup dalam proses pemeriksaan perkara tersebut,

Menurut YASER ARAFAT ,sesuai dengan keputusan bersama antara mahkamah agung RI, Mentri kehakiman RI,dengan kejaksaan agung RI dan kepolisian RI, nomor : 08/KMA/1984 dan No: M.02-KP.10.06 Tahun 1984 serta Nomor: KEP-076/ J.A/3/1984 ditambah lagi No.Pol.KEP/04/III/1984 Tentang peningkatan koordinasi dalam penanganan perkara pidana (MAHKEJAPOL) serta berdasarkan peraturan Kapolri No.Pol.Skep/1105/IX/2000 tentang pedoman administrasi penyidikan tindak pidana,  diatur bahwa bukti permulaan yang cukup merupakan alat bukti untuk menduga adanya suatu tindak pidana dengan mensyaratkan minimal satu laporan polisi ditambah dengan satu alat bukti yang Syah sebagaimana diatur dalam pasal 184 KUHAP,

Maka seharusnya secara hukum atas pengaduan DEDE WAHIDIN sudah layak dinyatakan cukup bukti dan meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan, yang selanjutnya harus segara menetapkan MANSYUR sebagai Tersangka.

Menurut YASER ARAFAT dalam KUHAP tidak dikenal adanya keharusan pengakuan tersangka sebagai alat bukti, sehingga untuk menetapkan pelaku tindak pidana. Tidak harus ada pengakuan dari tersangka, cukup dengan dua alat bukti sebagaimana diatur dalam pasal 184 KUHAP Saja sudah cukup, yang diantaranya adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa

Bahwa atas perkara tersebut telah adanya bukti visum, adanya bukti keterangan saksi korban, adanya barang bukti pakaian yang bisa dijadikan sebagai alat bukti petunjuk, sehingga sudah  layak untuk menerapkan teradu sebagai TERSANGKA

Sangat disayangkan hasil gelar perkara kepolisian polres Brebes bersama dengan Polsek Losari masih saja menyatakan kurang cukup bukti kesaksian, padahal dengan melihat peraturan hukum yang berlaku atas peristiwa tersebut dan adanya alat bukti yang diterima oleh penyelidik kepolisian seharusnya sudah jelas cukup bukti, sehingga sudah sangat wajar jika korban dan keluarga korban menduga adanya ketidak profesionalan penyelidik dalam melakukan penyelidikan

Masyarakat dan pencari keadilan membutuhkan polisi yang profesional, bukan yang bekerja asal-asalan hanya mengejar kuantitas dan formalitas tapi polisi yang bisa menghasilkan kerja yang berkualitas

Atas kejadian tersebut hari ini tanggal 5 Mei 2024 dede beserta keluarga hendak mendatangi Polsek Losari Brebes guna meminta kejelasan atas pengaduannya dan sekaligus mengadukan adanya dugaan pelanggaran disiplin atau kode etik anggota Polsek losari kepada kediv propam Polda Jawa tengah.[ tgh ]

Ubah Stigma Warga Tentang PTSL, BPN Brebes Gandeng Komisi II DPR RI



BREBES – brdnusantara.news.blog – Animo warga terhadap Program Prioritas Nasional Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kabupaten Brebes dirasa kurang. Pasalnya masih ada stigma warga yang meragukan program tersebut, dan faktor ini akan memengaruhi penyerapan PTSL.

“Kita memotret bersama-sama dari BPN Brebes dan Komisi II DPR RI, ternyata ditemukan bahwa PTSL menurut masyarakat itu gratis. Biaya sebesar Rp150 ribu, tidak bisa jadi alat untuk memicu mereka mendaftarkan bidang tanahnya malah menimbulkan keraguan, apa iya BPN bisa menerbitkan sertifikat kalau biaya cuma sebesar itu,” ucap Kepala ATR/BPN Brebes Siyamto saat Sosialisasi Program di Teras Padi Kecamatan Paguyangan, Sabtu (4/5/2024).

Siyamto mengatakan, sebuah momentum berharga pihaknya bisa menggelar sosialisasi bersama Anggota Komisi II DPR RI Agung Widyantoro. Terlebih hampir 75 persen PTSL diarahkan di wilayah selatan yaitu Kecamatan Salem.

“Kegiatan hari ini kita manfaatkan sebaik-sebaiknya untuk memberikan sosialisasi kepada mereka, bahkan hari ini ada beberapa ratus bidang tanah diserahkan sebagai bukti bahwa PTSL 2024 periode Mei, hari ini sudah ada dan siap diserahkan,” terangnya.

Lanjut Siyamto, BPN tidak main-main, warga dibebani uang Rp150 ribu itu untuk kegiatan penyiapan dukomumen dan pemasangan patok.

“Kami menyakinkan masyarakat bahwa jangan khawatir program prioritas nasional ini, jadi segeralah mendaftar sepanjang tanahnya tidak bermasalah, insyallah seratus persen kami akan terbitkan sertifikatnya,” ajaknya.

Siyamto menuturkan, kali ini pihaknya terjun kembali untuk menyampaikan penyuluhan ulang langsung kepada kelompok-kelompok masyarakat dari dusun ke dusun, mendorong partisipasi warga. Mengingat anggaran sudah tidak ada, telah digunakan pada saat awal PTSL di Kecamatan Salem.

“Jadi penyuluhan ini langsung, kemudian petugas Pengumpul data pertanahan (Puldatan) ini sudah mulai door to door dari pintu ke pintu untuk membuka animo masyarakat segera daftar PTSL, dan nampaknya hari ini masyarakat terheran oh ternyata begitu, artinya selama ini mereka belum menangkap seutuhnya program PTSL,” jelasnya.

Kuota secara nasional BPN Brebes mendapat target 36.400 bidang tanah, namun itu target awal, bisa bertambah biasanya di akhir tahun. Seperti pengalaman tahun sebelumnya target awal 37.500 bidang tanah menjadi 60.000 di September tahun lalu.

“Tidak menutup kemungkinan nanti juga Brebes akan ditambah ketika memang ada. Kalau tahun lalu itu lemparan dari Sumatera Barat, tidak mencapai target akhirnya dilempar ke Jateng ke daerah-daerah termasuk Brebes diberi limpahan, kemungkinan juga akan seperti itu, namun kami belum tahu pasti angkanya,” jelas Siyamto.

Siyamto menjelaskan tentang pengajuan Penetapan Lokasi (Penlok), syaratnya pertama belum ditetapkan sebagai penlok tahun lalu, kedua tidak boleh bahwa lokasi yang ditetapkan lebih dari 50 persen terdaftar, kalau sudah 70, 80, 90 persen sudah tidak boleh ditetapkan sebagai penlok baru. Ketiga disertai daftar nominatif, peserta wajib memiliki daftar normatif, tidak membohongi dan ada realisasinya.

Anggota Komisi II DPR RI Agung Widyantoro menyampaikan, sosialisasi yang dilaksanakan bersama Kementerian BPN/ATR merupakan wujud nyata bahwa pemerintah punya kepedulian kepada warga negaranya untuk bisa mendapatkan keadilan atas kepemilikan tanah

“Saat ini kita merasakan ada ketimpangan sosial, banyak tanah-tanah luas dikuasi kelompok-kelompok pengusaha tertentu, tetapi juga tidak sedikit warga negara kita yang satu jengkal tanah pun dia tidak punya,” ucapnya.

Agung mengatakan, pemerintah berpikir keras melalui program Reforma Agraria yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, baik itu PTSL, access reform dan redistribusi tanah-tanah yang dikuasai kelompok tertentu, baik itu pengusaha maupun pemodal karena terbengkalai diambil alih hak kepemilikannya oleh negara, setelah itu didistribusikan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Pada bagian lain juga masih ada warga negara yang punya tanah tetapi belum bisa menyertifikatkan karena biaya, nah melalui program PTSL ini BPN memberikan bantuan melalui APBN untuk warga bisa mendaftarkan tanahnya menyertifikatkan tanahnya gratis hanya dibebankan biaya sebesar Rp150 ribu,” tuturnya.

Agung menyakini, kalau program ini sukses penyerapan di Kabupaten Brebes tinggi akan meminimalisir kemiskinan ekstrem, kepastian atas tanah kepemilikan bisa mendongkrak kesejahteraan ekonomi. Jika sudah bersertifikat berarti nilai jaminan dan nilai jual juga tinggi, akan membantu masyarakat yang tidak mampu.

“Namun kita sadar rendahnya animo masyarakat, masih banyak stigma masyarakat bahwa dengan tupi atau surat tanah yang konvensional pun mereka sudah aman, padahal tidak sedikit kejadian mereka sudah punya sertifikat tiba-tiba beralih tanpa diketahui,” ungkapnya.

Kata Agung, dari saran masukan dan aspirasi memang ada ketakutan beberapa pihak diantaranya adalah warga sudah mengajukan kepada kantor pertanahan dan sudah direspon, tetapi melihat wilayah tetangga dan sebagainya ada yang tersangkut persoalan hukum. Sehingga enggan mendaftar daripada berurusan dengan hukum.

“Saya ingatkan kepada kawan-kawan aparat penegak hukum bahwa dalam rapat kerja pemerintah presiden bersama dengan jajaran aparat penegak hukum itu sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk menunjang penyerapan program PTSL, jangan sampai ada persoalan-persoalan administratif, kekurangan data informasi kelengkapan dan sebagainya, kemudian ada warga didekriminalisasi,” serunya.

Lanjut Agung, kalau terjadi hal-hal demikian itu terjadi, tentu akan secara tidak langsung berpengaruh mengurangi penyerapan, dan ini salah satu hambatan yang harus dimaksimalkan.

Pada kesempatan tersebut, Kepala ATR/BPN Brebes bersama Anggota Komisi II DPR RI menyerahkan sejumlah sertifikat kepada 10 warga secara simbolis. Adapun total sertifikat yang diserahkan per 2 Mei sebanyak 1459 dengan rincian Desa Tembongraja sebanyak 356 sertifikat, Desa Wanoja 120 sertifikat dan Desa Banjaran 983 sertifikat.

Perumdam PDAM Tirta Baribis Munculkan program SCADA 2023

BREBES – brdnusantara.news.blog – Perumdam Tirta Baribis Brebes Luncurkan SCADA
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Baribis Kabupaten Brebes terus berinovasi untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan kepada pelanggan. Hal tersebut memacu Perumda Tirta Bribis Brebes untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder. Inovasi yang diciptakan kali ini berupa Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perumdam Tirta Baribis Agus Isyono SE MM saat launching SCADA berbarengan dengan Gebyar Undian Pelanggan Tahun 2023 bersama Penjabat Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar SH M Hum, Kajari Brebes dan Dirut Tirta Utama Jateng di Aula Perumdam setempat, Selasa (30/4/2024).

SCADA, lanjut Agus, merupakan sebuah sistem yang mengawasi dan mengendalikan peralatan proses yang tersebar secara geografis jaringan perpipaan. Sistem ini bisa memantau secara langsung sistem jaringan perpipaan. Di samping memudahkan dalam operasi dan pemantauan, salah satu tujuan system SCADA adalah untuk mengetahui terjadinya kebooran air sehingga petugas dapat cepat tanggap untuk mengatasinya.

“SCADA akan dipantau melalui Command Centre Perumdam Tirta Baribis yang tidak hanya memonitor debit air, tetapi juga akan memantau pengaduan dari pelanggan, efisiensi penagihan, dan penilaian kinerja Perusahaan,” papar Agus.

Lanjut Agus, di Hari Ulang Tahun ke-32 sekaligus sebagai bentuk penghargaan kepada pelanggan yang pembayaran rekening tiap bulannya lancar dan tidak pernah nunggak di tahun 2023 akan diberikan hadiah. Hadiah yang disediakan sebanyak 32 item yakni: 3 Unit Motor Listrik, 3 TV 32 Inch, 3 Mesin Cuci 2 tabung, 3 Kulkas 1 pintu, 10 Hp Android, dan 10 Kipas angin.

Penjabat Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar SH M Hum dalam sambutannya menyampaikan Apresiasi dan selamat atas kemajuan Perumda Tirta Baribis yang usianya memasuki 32 tahun. Keberadaannya telah begitu lekat dengan masyarakat, bahkan menjadi bagian yang sangat penting yang tidak bisa terpisahkan barang sedetikpun.

Untuk mencapai kondisi perumda air minum yang berciri korporasi profesional, tentu tidak lepas dari peran para stakeholder yaitu pemerintah daerah sebagai pemilik, dewan pengawas dan segenap jajaran manajemen serta masyarakat pelanggan.

Iwan berharap semua pihak dapat berbuat yang terbaik secara bersama-sama untuk mewujudkan perumda air minum yang maju, mandiri dan profesional, sehingga dapat bersaing di tengah ketatnya persaingan usaha pada era sekarang.

“Alhamdulillah perumda tirta baribis pada kesempatan meluncurkan SCADA,. Sistem yang dibutuhkan memantau kebocoran pipa sehingga bisa cepat terdeteksi dan teratasi. Juga memberikan kebutuhan pelanggan dengan cepat dan akurat,” ungkap Iwan.
Untuk itu, Iwan mengapresiasi Perumdam Tirta Baribis atas inovasi ini. Dia yakin dengan berbagai program dan inovasi yang dilakukan dapat memberikan manfaat serta memudahkan layanan kepada masyarakat.

Bertekad Ingin Membangun Brebes, Paramitha Mantap Maju Nyalon Bupati

BREBES – brdnusantara.news.blog – Anggota DPR Fraksi PDIP, Paramitha Widya Kusuma, mendatangi kantor DPC PDIP Brebes, Jawa Tengah, untuk mengambil formulir bacabup. Kedatangannya diiringi ribuan kader dari seluruh PAC dan ranting seluruh Kabupaten Brebes yang berjumlah sekitar 2500 orang. Mereka mengawal Mba Mitha  (Paramitha) dengan mengendarai sepeda motor dan mobil yang melaju dari kediaman Mba Mitha menuju kantor DPC PDIP.

Rombongan tiba di kantor DPC PDIP pukul …. 11.00WIB. Ribuan kader partai mengikuti sambil terus melantunkan solawat nabi. Setiba di sekretariat partai, rombongan ini ditemui oleh ketua panitia Sukirso beserta jajarannya.

Usai mengambil formulir, anggota DPR ini pun langsung memberikan pernyataan kepada wartawan. Wanita yang akrab disapa mba Mitha ini menegaskan, alasan dia ingin mengikuti kontestasi pilkada karena ingin membangun daerah. Dijelaskan, karena alasan itu lah, Mitha pada pileg 2024 kemarin tidak mencalonkan lagi.

“Saya ingin pulang kampung, makanya pemilu kemarin sengaja tidak mencalonkan diri. Bila jadi Bupati pengin membangun Brebes,” ujar Mitha.

Dia menambahkan, dengan menjadi bupati, akan lebih mudah dalam melakukan membenahi segala hal. Beberapa diantaranya soal kemiskinan ekstrem, stunting dan pendidikan.

“Masalah kemiskinan, kesehatan dan pendidikan itu prioritas utama yang perlu dibenahi. Jangan sampai kondisinya makin memburuk,” tandas Mitha.

Meski selama menjadi anggota DPR sudah banyak membawa bantuan, namun diakuinya belum bisa menyelesaikan masalah tersebut. Dia mencontohkan, bantuan rumah tidak layak huni sebanyak 1700 unit belum bisa menyelesaikan sepenuhnya. Mitha meneruskan, program bedah rumah harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa lebih sejahtera.

“Ternyata masih kurang banyak, padahal sudah pernah membawa program ke Brebes sebanyak 1700 unit bedah rumah,” terangnya.

Untuk diketahui, Mitha adalah anggota DPR yang berperan membantu pengangkatan honorer tenaga kesehatan.
Saat itu, muncul polemik formasi PPPK di Brebes yang diajukan sebanyak 2.555 hanya disetujui 1.742 formasi. Sisanya 813 formasi nakes dihapus.

Didasari dari keprihatinan itu, Mitha turun tangan dan langsung menemui Menpan RB secara pribadi. Dari loby loby yang dilakukan Mitha, 813 formasi yang semula dihapus akhirnya dikembalikan.

Ini Daftar Caleg DPRD Brebes Terpilih, 15 Petahana Tumbang, 20 Diisi Wajah Baru

KPU Kabupaten Brebes menetapkan perolehan kursi parpol dan caleg terpilih.

BREBES brdnusantara.news.blog – KPU Kabupaten Brebes menetapkan Caleg DPRD Brebes terpilih hasil Pemilu 2024. Dari 50 caleg terpilih, ada 15 caleg petahana yang tumbang, sementara 20 kursi diisi oleh wajah baru.

Penetapan caleg terpilih sesuai hasil rapat pleno terbuka terkait perolehan kursi dan penetapan calon terpilih anggota DPRD Brebes hasil Pemilu 2024, Kamis (02/05/24) malam.

Dari 50 kursi dewan yang diperebutkan di 6 daerah pemilihan (dapil), terdapat 45 caleg petahana yang maju di Pemilu 2024,15 caleg di antaranya tumbang. Sementara 20 kursi diisi oleh wajah baru.

Untuk dua parpol besar, yakni perolehan kursi PDIP dan PKB berkurang. PDIP dari 13 kursi turun satu kursi menjadi 12 kursi. Kemudian PKB, dari 9 kursi turun menjadi 8 kursi. Yang mengejutkan yakni Partai Nasdem semenjak mengikuti perhelatan pemilu, baru kali ini mendapat kursi di DPRD Brebes.

Sementara perolehan kursi Partai Gerindra pengusung utama Capres Prabowo Subianto pada Pilpres lalu, naik dari enam kursi menjadi delapan kursi. Sedangkan Partai Golkar tetap tidak berubah dengan perolehan 7 kursi dewan.

Ketua KPU Brebes, Manja Lestari Damanik mengatakan, KPU sendiri menetapkan calon terpilih sesuai aturan PKPU, yaitu caleg dengan perolehan suara terbanyak.

“Sesuai aturan PKPU caleg terpilih bukan ditentukan partai politik,” kata Manja.

Berikut daftar nama-nama calon terpilih DPRD Brebes, Periode tahun 2024-2029, yang telah ditetapkan KPU Brebes.

Daerah Pemilihan (Dapil) 1, meliputi Kecamatan Brebes, Jatibarang dan Songgom:

1. MOCH. IQBAL TANJUNG, S. Sos, MA. (PKB)
2. Η. ΑΚΗMAD ROWI (GERINDRA)
3. MOH. FAEZAL ATAMIMI, S.H. (PDIP)
4. KINGKING TRAHING KUSUMA (PDIP)
5. PAMOR WICAKSONO, S.H.(GOLKAR)
6. AGUS IMAM BURHANUDIN, A.Md (GOLKAR)
7. H. SUBARKAH, S.E. (NASDEM)
8. H. HERI AGUS NUR ROHMAN, S.P. (PKS)
9. MOH. NIZWAR AL FISYAHRIN, S.M. (DEMOKRAT)

Daerah Pemilihan (Dapil) 2, meliputi Kecamatan Tonjong, Sirampog, Bumiayu dan Paguyangan :

1. H. AHMAD ZAMRONI, S. Ag. (PKB)
2. Hj. TITIN LUTFIATIN, M.Pd. (PKB)
3. H. NUR ENDRO, S.H. (GERINDRA)
4. FERRI ANGGRIANTO, S.E. (PDIP)
5. NUR BINTANG (PDIP)
6. ACHMAD MAFRUKHI, S.E. (GOLKAR)
7. ARIFIN, S.Pd., M.H. (PKS)
8 ADE APRIYANTO, S.Si. (PAN)
9.H. IMAM SAIRI, S.Pd.I.

Daerah Pemilihan (Dapil) 3, meliputi Kecamatan Larangan, Bantarkawung dan Salem :

1. ZUBAD FAHILATAH, S.E. (PKB)
2. HERU IRAWANTO (GERINDRA)
3. WURJA, S.E. (GERINDRA)
4. MUHAMAD RIZKI NUROHMAN
5. SUKIRSO (PDIP)
6. SUDONO, S.H. (GOLKAR)
7. HERI FITRIANSYAH, S.T., M.Si. (DEMOKRAT)
8. K.H. NURIDIN (PPP)

Daerah Pemilihan (Dapil) 4, meliputi Kecamatan Ketanggungan & Banjarharjo:

1. NASIRUL UMAM, S.T., M.H. (PKB)
2. MURNAENI, S.E. ( GERINDRA)
3. MOH. RIZKI UBAIDILAH, S.Psi. (PDIP)
4. DIDI TUSWANDI, A. Md. (PDIP)
5. ZUBAIDAH, S.Ag., M.H. (GOLKAR)
6. TAWID ANDRIYANTO, S.T. (PKS)
7. SUWARNO HADI SAPUTRA (PAN)

Daerah Pemilihan (Dapil) 5, meliputi Kecamatan Tanjung, Kersana & Losari :

1. H. HADI SUSANTO, S.M. (PKB)
2. H. MUHAEMIN (GERINDRA)
3. ZAENAL MUTTATQIN (PDIP)
4. HJ. KHARIROH, M. Pd. (PDIP)
5. M. KHAJIRIN, S.Pd.I. (GOLKAR)
6. TOBIDIN, S.H., Μ.Η. (PAN)
7. H. SYAMSUL FALAH (DEMOKRAT)
8. H. MOH ZAMRONI (PPP)

Daerah Pemilihan (Dapil) 6, meliputi Kecamatan Wanasari & Bulakamba :

1. H. HARYANTO (PKB)
2 NAFISATUL KHOIRIYAH (PKB)
3. MUHAIMIN SADIRUN, S.H., Μ.Η. (GERINDRA)
4 H. AKHMAD GHUFRON HARYANTO (GERINDRA)
5. MOKHAMMAD TAUFIQ, S.Sn. (PDIP)
6 AKHMAD KHUMAEDI (PDI-P)
7. TEGUH WAHID TURMUDI, S.H.(GOLKAR)

8. H. ABDULLAH SYAFAAT, ST., M.E.Sy
9. FAUZAN RASYID (PAN ).

Hardiknas Tahun 2024, Pemkab Brebes Pecahkan Rekor MURI Tumpeng Adep-Adep Terbanyak di Indonesia

Tasyakuran Hardiknas sekaligus Pencatatan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), Tumpeng Adep-Adep terbanyak di Indonesia

BREBES – brdnusantara.news.blog – Momen Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 tingkat Kabupaten Brebes berlangsung spesial.

Selain upacara serentak bagi sekolah-sekolah, digelar tasyakuran Hardiknas sekaligus Pencatatan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), Tumpeng Adep-Adep terbanyak. Dan seluruh anak-anak SD hingga SMP di kota bawang ini makan siang nasi tumpeng bersama di sekolah mereka masing-masing.

Pj Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar mengatakan, pencatatan Rekor MURI terkait Hardiknas 2024, upaya untuk membangkitkan semangat belajar melalui Edukasi Pengenalan Tumpeng Adep-adep dan Membangkitkan Ekonomi Kerakyatan.

“Edukasi ini menjadi penting dan perlu diapresiasi melalui  Pencatatan Rekor MURI Tumpeng Adep-Adep Terbanyak se-Indonesia karena di setiap sekolah semua jenjang melakukan gerakan yang sama pada rangkaian kegiatan peringatan Hardiknas 2024,” kata Iwanuddin Iskandar, Kamis. 2 Mei 2024.

Ia menambahkan, antusias satuan pendidikan dasar di Kabupaten Brebes yang pada setiap tahun mengadakan kegiatan tumpengan adep-adep sebagai wujud syukur dan penanaman karakter kepada siswa untuk mencintai kearifan lokal dan budaya Indonesia.

“Dengan banyaknya tumpeng dari satuan pendidikan di Kabupaten Brebes, maka Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga Kabupaten Brebes berinisiatif untuk mengajukan pencatatan MURI sebagai apresiasi kepada seluruh satuan pendidikan, siswa, guru dan tenaga pendidik atas upaya memeriahkan peringatan Harddiknas yang digelar secara rutin setiap tahun,” jelasnya.

Sedangkan jumlah tumpeng yang didaftarkan pada rekor MURI adalah 14.550 tumpeng yang terdiri dari 134 dipusatkan di Alun-alun dan pendopo Kabupaten Brebes dan sisanya di satuan pendidikan.

“Kegiatan ini juga mendukung program Merdeka Belajar yang dicanangkan Pemerintah Indonesia. Tumpeng adalah simbol penting dalam budaya Indonesia yang menggambarkan tanda keberkahan, kesyukuran, dan kesuksesan.m,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Caridaah mengatakan, tumpeng memiliki makna yang mendalam bagi siswa dan guru dalam mendukung konsep Merdeka Belajar. Di antaranya, Kesatuan dan Kebanggaan.

Tumpeng, kata dia, dengan bentuknya yang bulat dan mempersatukan banyak elemen makanan di sekelilingnya, menggambarkan kesatuan dan kebersamaan.

“Hal ini diinterpretasikan sebagai kesatuan antara siswa, guru, dan semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan,” kata Caridah.

Sementara itu, Ketua DPRD Brebes M Tofik mengatakan, peran para guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya harus terus ditingkatkan.

“Dan semarak karya-karya anak-anak yang kreatif ini untuk terus dikembangkan dan didukung untuk berekspresi,” kata M Taufik.

Dengan demikian, penyajian tumpeng dalam perayaan Hardiknas tidak hanya menjadi momen untuk bersyukur, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya kesatuan, kebebasan belajar, dan semangat perjuangan dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai