
BREBES – brdnusantara.news.blog – Polres Brebes memusnahkan ribuan botol minuman keras (miras) berbagai jenis dan merek di halaman Mapolres setempat, Jumat (21/3/2025).
Kapolres Brebes, AKBP Achmad Oka Mahendra, menyatakan bahwa total ada 4.700 botol miras dari berbagai jenis dan merek, termasuk arak, yang dimusnahkan.
“Barang bukti miras tersebut kita musnahkan hari ini,” kata Achmad Oka Mahendra.
Ia menambahkan bahwa ribuan miras tersebut merupakan hasil Operasi Pekat Candi 2025 yang dilaksanakan selama 20 hari, mulai dari 28 Februari 2025 hingga 19 Maret 2025.
“Sasaran operasi adalah penjual dan pengguna minuman beralkohol, perjudian, asusila, pengemis, pengamen, gelandangan, premanisme, dan kenakalan remaja di seluruh wilayah Kabupaten Brebes,” jelasnya.
Oka menegaskan bahwa peredaran atau penjualan miras dilarang di Kabupaten Brebes.
“Tindakan penjualan dan pendistribusian miras tidak diperbolehkan di Brebes. Kami bersama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0713 Brebes dan Pemerintah Daerah (Pemda), terutama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), berhasil mengamankan barang bukti yang kita musnahkan hari ini,” ungkapnya.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menambahkan bahwa ribuan botol miras tersebut merupakan hasil operasi cipta kondisi untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
“Pemusnahan miras ini dalam rangka menciptakan kondisi yang aman dan nyaman saat arus mudik, arus balik, dan perayaan Hari Raya Idulfitri di Kabupaten Brebes,” kata Paramitha Widya Kusuma.
Bupati Paramitha juga menyampaikan pentingnya keamanan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan ketersediaan bahan pangan.
“Keamanan dan ketertiban wilayah serta kerukunan umat merupakan tanggung jawab kita bersama, baik jajaran Pemerintah, TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan masyarakat. Antisipasi dan kewaspadaan terhadap potensi kemacetan, kerawanan bencana, konflik, dan hal-hal rawan lainnya perlu terus ditingkatkan,” kata Bupati Paramitha Widya Kusuma.
Ia menekankan pentingnya pelayanan kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta, untuk tetap berjalan selama libur panjang.
“Meskipun terdapat keterbatasan, jangan sampai kehadiran pemerintah tidak dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Selanjutnya, Paramitha meminta agar ketersediaan kebutuhan pokok dan bahan bakar terus dipantau dan diawasi pergerakan harganya di pasar untuk mencegah lonjakan harga yang tidak normal dan menjaga ketersediaan stok.
“Distribusi kebutuhan pokok harus dipastikan berjalan lancar tanpa hambatan. Insya Allah, dengan tercukupinya hal-hal tersebut, kondusivitas wilayah lebih mudah kita wujudkan bersama, serta masyarakat dapat beribadah dan beraktivitas dengan nyaman,” pungkasnya.



























You must be logged in to post a comment.